Selamat datang di blog KHASANACH OLshop kroya, JANGAN LUPA belanja ya disini, untuk ketersedian stok sms ya 089663447075...

Kamis, 06 Mei 2010

SEBERAPA BESAR PERAN IPPNU MENGABDI BAGI NEGERI?

Selama ini masyarakat cenderung menganggap NU selalu identik dengan politik. Bahkan, NU kini dengan sengaja dijadikan bagian untuk sebuah nama parpol. Jika sebelumnya NU identik dengan salah satu parpol kini malah dijadikan sebiah nama parpol. Alangkah tragis nian nasibnya. Peran serta NU dalam membangun negeri ini dari tahun ke tahun malah cenderung ikut serta dalam membangun citra negeri ini yang tidak dewasa dalam berdemokrasi. Begitu jugakah generasi muda NU? Sebelumnya mari kita berkenalan dengan salah satu Banom NU yang anggotanya adalah para generasi muda NU di mana saya menjadi salah satu kadernya, yakni IPPNU.
:)
IPPNU adalah salah satu badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama. IPPNU adalah salah satu organisasi kepemudaan Islam terbesar di Indonesia yang memiliki segmen dari pelajar, santri sampai remaja. IPPNU berdiri tanggal 2 Maret 1955, memiliki hak penuh dalam mengendalikan organisasi serta merupakan kader muda yang telah banyak terlibat dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. IPPNU memiliki 30 pimpinan wilayah di seluruh propinsi dengan 300 pimpinan cabang tingkat kabupaten atau kotamadya di seluruh Indonesia
Meski segmen anggotanya ada juga yang keluar dari rel misalnya remaja yang sudah menikah tetapi arah dan orientasi dari IPPNU secara keseluruhan adalah pelajar. Bagaimana agar bisa mempunyai komunitas untuk saling berbagi, tidak hanya dalam area sosial saja, tapi juga pribadi dari seluruh rekanita yang dikenali. Taswiyatul manhaj (manhajul fikir) NU sebagai Fa’il bukan Maf’ul. Fiqh Syariahnya Bahtsul masail dan pandangan fiqh sebagai paradigma pemaknaan sosial. Fiqih Da’wahnya strategi gerakan (mengembangkan islam sebagai rahmat & menghindari pembusukan dari luar). Oleh karena itu, kita sebagai duta dari kader NU harus dapat memberikan contoh akhlak yang baik kepada seluruh tempat yang kita tinggal. Karena kita dihormati, dihargai sesuai dengan kelakuan yang kita lakukan. Lakukanlah yang terbaik yang bisa Anda lakukan, sesuai dengan hati nurani yang paling dalam karena IPPNU akan lestari dan berkembang jika kita menjadi duta untuk membesarkannya, dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.
Target dan sasaran kaderisasi adalah generasi muda keturunan ulama/kiai, keturunan pengusaha (aghniya’), keturunan birokrat/ bangsawan, intelektual/ akademisi, para petani dan profesi lainnya. Dalam keseluruhan aspek ini akan saling mendukung untuk kemajuan kaderisasi. Karena setiap insan, dari manapun datangnya, asal usulnya pada hakikatnya memiliki keunikan, keistimewaan, yang jika di asah dan dikenali oleh dirinya sendiri akan menjadi kelebihan yang luar biasa.
Untuk komunikasi dengan silaturrahim kiai/nyai, tradisi santri, ritual jama’i (istigatsah, ziarah, makan wali/ulama, pentas seni rakyat dll) perlu ditingkatkan dan terus dilestarikan. Dengan demikian hubungan yang intens akan membuat organisasi semakin kuat dan berkembang.
Sebagai organisasi kader, IPPNU harus lebih serius dan komitmen untuk mengembangkan pengkaderannya didalam lingkungan NU. Organisasi yang berbasis pelajar ini adalah garda depan atau pintu utama, pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi berideologikan Ahlussunnah wal jama’ah. Kader IPPNU secara moral dan material diharapkan dapat mewujudkan spirit trilogi perjuangannya yaitu belajar, berjuang, bertakwa dalam konteks realitas kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi kader yang mengemban misi perubahan transformatif (agen of change) dan amanat perjuangan organisasi.
Kita ingat! Bahwa hakekat IPPNU adalah wadah perjuangan pelajar putri NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai keislaman, kebangsaan, keilmuan, dan keterpelajaran dalam upaya penggalian dan pembinaan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya anggota yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan organisasi kepelajaran ini mempunyai fungsi menjadi wadah berhimpun, berkumpul bagi pelajar NU untuk mencetak kader yang beraqidah, kader yang mempunyai keilmuan tinggi, dan kader organisasi. Posisi organisasi badan Otonom NU uni mempunyai posisi yang sangat strategis dalam tubuh NU, baik secara Intern maupun ekstern. Secara intern IPPNU sebagai perangkat dan badan mandiri NU. Disisi kelembagaan memiliki kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan mandiri NU lainnya (Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat, Fatayat dan lain sebagainya) yaitu memiliki tugas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan NU, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu. Secara ekstern IPPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang memiliki tanggungjawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia dan merupakan bagian dari upaya dan cita-cita NU dan Bangsa Indonesia.
IPPNU dalam intern organisasi mempunyai orientasi yang jelas dalam ruang geraknya. Orientasi IPPNU berpijak pada kesemestaan anggota untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada ranah keterpelajaran dengan kaidah “Belajar, Berjuang, Bertaqwa) yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan, keislaman, kekaderan, dan keterpelajaran. Dalam konteks semua jati diri yang dimiliki oleh organisasi ini, IPPNU harus memiliki semangat dan tekad untuk kian melibatkan diri dalam proses pembangunan nasional, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan berkeadaban.
Beratus-ratus macam kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh pelajar NU yang bersifat mulai dari pelatihan jangka pendek, menengah dan panjang yang bersifat internal, organisatoris, dan ideologis selama ini memang telah diakui oleh Nahdlatul Ulama sebagai tindakan yang realistis dan mempunyai sumbangsih dan keikutsertaan yang sangat besar dalam pengembangan Nahdlatul Ulama era sekarang maupun yang akan datang nanti. Diakui atau tidak, semua aktifitas, tindakan dan kegiatan yang dilakukan pastinya terdapat kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan, namun semua hal itu merupakan masalah yang harus disadari dalam upaya memperbaiki langkah kedepan agar lebih baik, semangat dan maju. Proses dan gejolak serta dinamikan Pelajar nahdlatul Ulama telah menumbuhkan ghirroh dan kesadaran serta perjuangan yang sangat tinggi tanpa ada istilah yang lain. Keinginan yang sangat konkrit untuk mempertahankan eksistensi organisasi kepelajaran dalam NU ini tidak lain adalah dalam rangka keikutsertaan dalam memperjuangkan cita-citanya kedepan. Semua hal itu dapat membuktikan bahwa Pelajar nahdlatul Ulama secara fungsional masih berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pendirinya, ,meskipun masih banyak hal yang harus dilaksanakan oleh organisasi Pelajar Putri Nahdlatul Ulama baik untuk bangsa maupun umat Islam pada khususnya.
Semua hal yang dilakukan oleh pelajar nahdlatul ulama ini tidak lepas dari pihak-pihaklain yang membantu, baik dari pemerintah maupun swasta. Program beasiswa pantas bagi pelajar se-Indonesia pada tahun 2008, JPPR misalnya yang beranggaran miliaran rupiah, selain beasiswa ke luar negeriyang diberikan kepada kader – kader muda NU adalah kondisi riil contoh kepercayaan yang diberikan kepada pelajar Nahdlatul Ulama. Kepercayaan ini bahkan diakui dan dinilai sebagai yang terpercaya dalam mengalokasikan dana dibanding organisasi kepelajaran maupun kepemudaan yang lain. Pimpinan pusat organisasi pelajar nahdlatul ulama mengakui bahwa kegiatan tersebut adalah amanah yang sangat berat, karena nama organisasi lah yang akan dipertaruhkan. Akan tetapi pengelolan kegiatan tersebut adalah sebuah kesempatan emas yang akan menentukan dipercaya atau tidaknya organisasi ini oleh pihak pemerintah. Jika semua hal tersebut sudah benar-benar dipercaya oleh publik, maka jaringan kerjasama akan lebih luas. Itulah harapan serta keinginan yang didambakan oleh para aktivis organisasi kepelajaran ini.maka dari itu organisasi kepelajaran ini mempunyai sisi yang berbeda, disisi lain fungsi organisasi secara ekonomi tidak lagi berada pada wilayah wacana (teori), tetapi hal tersebut disis yang berbeda harus menjadi bagian dari realitas perjalanan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siLAHkan TinggALKan Jejak komentarnya ya !!!