Selamat datang di blog KHASANACH OLshop kroya, JANGAN LUPA belanja ya disini, untuk ketersedian stok sms ya 089663447075...

Sabtu, 22 Mei 2010

TEMAN -TEMANKU

ini dia wajah - wajah Me and Friend's




<< kalau yang ini lewih parah katronya hehehe,,,, ^_^









 

cewek2 lagi nyugel (nyuci gelas) ya ...>>>












kalau yang ini IPNU - IPPNU Gentasari narsis juga yah hihii.......

Rabu, 12 Mei 2010



Jilbab adalah pakaian wanita muslimah yang menutup auratnya.
Jilbab adalah kewajiban setiap wanita muslimah.
Jilbab adalah pakaian kemuliaan wanita.
Jilbab adalah benteng dari syaitan dan perbuatan dosa.
Jilbab adalah sarana memeliahara rasa malu pada wanita.
Jilbab adalah penghargaan dan pemuliaan terhadap wanita.
Jilbab adalah jalan kepatuhan kepada Allah bagi wanita.
Jilbab adalah pakaian istri-istri dan puteri-puteri Rauslullah.
Jilbab adalah pakaian para shahabiyat Rasulullah.
Jilbab adalah pakaian wanita shalehah sepanjang masa.

Tidak berjilbab berarti tidak patuh kepada Allah.
Tidak berjilbab berarti berbuat dosa.
Tidak berjilbab berarti menanggalkan pakaian kemuliaan wanita
Tidak berjilbab berarti membuka pintu syaithan dan menebar dosa.
Tidak berjilbab berarti mengikuti jalan wanita yang tidak shalehah.
Tidak berjilbab berarti mendukung gerakan musuh-musuh islam.

Memakai jilbab itu hanya dikala keluar rumah.
Memakai jilbab itu hanya dikala berada dihadapan pria selain mahram.
Memakai jilbab itu sesuai dengan kodrat dan naluri wanita.
Memakai jilbab itu memerlukan pembiasaan.
Memakai jilbab itu memerlukan pemaksaan diri tapi membahagiakan.
Memakai jilbab itu menghendaki pengorbanan tapi memuliakan
Memakai jilbab itu memotivasi untuk lebih patuh kepada Allah.
Memakai jilbab itu adalah dukungagn terhadap gerakan islamisasi.
Memakai jilbab itu adalah kemenangan melawan syaithan manusia dan syaithan jin.
Memakai jilbab itu adalah bagian dari pendidikan keluarga dan masyarakat untuk patuh kepada ALlah.

Jilbab bukanlah jaminan keshalehan seorang wanita.
Jilbab bukan pula tanda kesempurnaan akhlak seorang wanita.
Jilbab bukan pula alasan untuk takabbur terhadap wanita lain.
Jilbab bukan pula satu kepastian masuk syurga.

Tapi jilbab adalah ciri wanita musimah yang patuh.
Jilbab adalah proses menuju keshalehan yang berkesinambungan.
Jilbab adalah ibadah mulia, dan perjuangan besar.
Jilbab adalah pemihakan pada kebenaran.

WAHAI WANITA MUSLIMAH PAKAILAH JILBAB!!!
MENAMBAH JUMLAH WANITA BERJILBAB
BERARTI MENAMBAH JUMLAH ORANG YANG BERTAUBAT
DAN MENCINTAI ISLAM
MARI TURUT SERTA MENGISLAMKAN BUDAYA MASYARAKAT
 
www.jilbab.com

Jumat, 07 Mei 2010

Mengenai Sholat Jama’ (Jamak) Dan Qashar

Artikel ini saya tulis untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman mengenai sholat Jama’ (Jamak) dan Qashar (moga2 bermanfaat kangge sedulur2 njih)

Untuk sholat Jama’, perhatikan hal-hal berikut:
- Jama’ taqdim:
Sholat ashar dimajukan ke waktu dhuhur. Maka sholat dhuhur dahulu, baru sholat ashar; atau
Sholat isya dimajukan ke waktu maghrib. Maka sholat magrib dahulu, baru sholat isya.

- Jama’ takhir:
Sholat dhuhur dimundurkan ke waktu ashar. Maka sholat ashar dahulu, baru sholat dhuhur; atau
Sholat maghrib dimundurkan ke waktu isya. Maka sholat isya dahulu, baru sholat maghrib.
Untuk jama’ di atas, jumlah raka’atnya tetap. Dhuhur, Ashar, Isya = 4 raka’at, dan Maghrib = 3 raka’at.
Apabila hendak di-qashar, maka Dhuhur, Ashar, Isya = 2 raka’at, dan Maghrib tetap 3 raka’at. Urutannya tetap mengikuti aturan di atas.
         Saya pernah menemukan jama’ah yang melakukan jama’ taqdim sebagai berikut: Dhuhur 4 raka’at, lalu Ashar 2 raka’at. Ini merupakan kombinasi antara Jama’ dan Qashar.
Terus terang, untuk hal ini saya belum menemukan referensi yg shahih dan layak jadi rujukan. Jadi, saya sarankan untuk ’seragam’ saja. Maksudnya jika memang hendak qashar, ya qashar saja. Jangan dicampur-campur, terlebih kita tidak tahu ilmunya.
Jadi, jangan sampai salah melakukan jama’ dan qashar ya? :-)
Semoga berguna.

Kamis, 06 Mei 2010

SEBERAPA BESAR PERAN IPPNU MENGABDI BAGI NEGERI?

Selama ini masyarakat cenderung menganggap NU selalu identik dengan politik. Bahkan, NU kini dengan sengaja dijadikan bagian untuk sebuah nama parpol. Jika sebelumnya NU identik dengan salah satu parpol kini malah dijadikan sebiah nama parpol. Alangkah tragis nian nasibnya. Peran serta NU dalam membangun negeri ini dari tahun ke tahun malah cenderung ikut serta dalam membangun citra negeri ini yang tidak dewasa dalam berdemokrasi. Begitu jugakah generasi muda NU? Sebelumnya mari kita berkenalan dengan salah satu Banom NU yang anggotanya adalah para generasi muda NU di mana saya menjadi salah satu kadernya, yakni IPPNU.
:)
IPPNU adalah salah satu badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama. IPPNU adalah salah satu organisasi kepemudaan Islam terbesar di Indonesia yang memiliki segmen dari pelajar, santri sampai remaja. IPPNU berdiri tanggal 2 Maret 1955, memiliki hak penuh dalam mengendalikan organisasi serta merupakan kader muda yang telah banyak terlibat dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. IPPNU memiliki 30 pimpinan wilayah di seluruh propinsi dengan 300 pimpinan cabang tingkat kabupaten atau kotamadya di seluruh Indonesia
Meski segmen anggotanya ada juga yang keluar dari rel misalnya remaja yang sudah menikah tetapi arah dan orientasi dari IPPNU secara keseluruhan adalah pelajar. Bagaimana agar bisa mempunyai komunitas untuk saling berbagi, tidak hanya dalam area sosial saja, tapi juga pribadi dari seluruh rekanita yang dikenali. Taswiyatul manhaj (manhajul fikir) NU sebagai Fa’il bukan Maf’ul. Fiqh Syariahnya Bahtsul masail dan pandangan fiqh sebagai paradigma pemaknaan sosial. Fiqih Da’wahnya strategi gerakan (mengembangkan islam sebagai rahmat & menghindari pembusukan dari luar). Oleh karena itu, kita sebagai duta dari kader NU harus dapat memberikan contoh akhlak yang baik kepada seluruh tempat yang kita tinggal. Karena kita dihormati, dihargai sesuai dengan kelakuan yang kita lakukan. Lakukanlah yang terbaik yang bisa Anda lakukan, sesuai dengan hati nurani yang paling dalam karena IPPNU akan lestari dan berkembang jika kita menjadi duta untuk membesarkannya, dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.
Target dan sasaran kaderisasi adalah generasi muda keturunan ulama/kiai, keturunan pengusaha (aghniya’), keturunan birokrat/ bangsawan, intelektual/ akademisi, para petani dan profesi lainnya. Dalam keseluruhan aspek ini akan saling mendukung untuk kemajuan kaderisasi. Karena setiap insan, dari manapun datangnya, asal usulnya pada hakikatnya memiliki keunikan, keistimewaan, yang jika di asah dan dikenali oleh dirinya sendiri akan menjadi kelebihan yang luar biasa.
Untuk komunikasi dengan silaturrahim kiai/nyai, tradisi santri, ritual jama’i (istigatsah, ziarah, makan wali/ulama, pentas seni rakyat dll) perlu ditingkatkan dan terus dilestarikan. Dengan demikian hubungan yang intens akan membuat organisasi semakin kuat dan berkembang.
Sebagai organisasi kader, IPPNU harus lebih serius dan komitmen untuk mengembangkan pengkaderannya didalam lingkungan NU. Organisasi yang berbasis pelajar ini adalah garda depan atau pintu utama, pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi berideologikan Ahlussunnah wal jama’ah. Kader IPPNU secara moral dan material diharapkan dapat mewujudkan spirit trilogi perjuangannya yaitu belajar, berjuang, bertakwa dalam konteks realitas kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi kader yang mengemban misi perubahan transformatif (agen of change) dan amanat perjuangan organisasi.
Kita ingat! Bahwa hakekat IPPNU adalah wadah perjuangan pelajar putri NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai keislaman, kebangsaan, keilmuan, dan keterpelajaran dalam upaya penggalian dan pembinaan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya anggota yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan organisasi kepelajaran ini mempunyai fungsi menjadi wadah berhimpun, berkumpul bagi pelajar NU untuk mencetak kader yang beraqidah, kader yang mempunyai keilmuan tinggi, dan kader organisasi. Posisi organisasi badan Otonom NU uni mempunyai posisi yang sangat strategis dalam tubuh NU, baik secara Intern maupun ekstern. Secara intern IPPNU sebagai perangkat dan badan mandiri NU. Disisi kelembagaan memiliki kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan mandiri NU lainnya (Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat, Fatayat dan lain sebagainya) yaitu memiliki tugas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan NU, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu. Secara ekstern IPPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang memiliki tanggungjawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia dan merupakan bagian dari upaya dan cita-cita NU dan Bangsa Indonesia.
IPPNU dalam intern organisasi mempunyai orientasi yang jelas dalam ruang geraknya. Orientasi IPPNU berpijak pada kesemestaan anggota untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada ranah keterpelajaran dengan kaidah “Belajar, Berjuang, Bertaqwa) yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan, keislaman, kekaderan, dan keterpelajaran. Dalam konteks semua jati diri yang dimiliki oleh organisasi ini, IPPNU harus memiliki semangat dan tekad untuk kian melibatkan diri dalam proses pembangunan nasional, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan berkeadaban.
Beratus-ratus macam kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh pelajar NU yang bersifat mulai dari pelatihan jangka pendek, menengah dan panjang yang bersifat internal, organisatoris, dan ideologis selama ini memang telah diakui oleh Nahdlatul Ulama sebagai tindakan yang realistis dan mempunyai sumbangsih dan keikutsertaan yang sangat besar dalam pengembangan Nahdlatul Ulama era sekarang maupun yang akan datang nanti. Diakui atau tidak, semua aktifitas, tindakan dan kegiatan yang dilakukan pastinya terdapat kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan, namun semua hal itu merupakan masalah yang harus disadari dalam upaya memperbaiki langkah kedepan agar lebih baik, semangat dan maju. Proses dan gejolak serta dinamikan Pelajar nahdlatul Ulama telah menumbuhkan ghirroh dan kesadaran serta perjuangan yang sangat tinggi tanpa ada istilah yang lain. Keinginan yang sangat konkrit untuk mempertahankan eksistensi organisasi kepelajaran dalam NU ini tidak lain adalah dalam rangka keikutsertaan dalam memperjuangkan cita-citanya kedepan. Semua hal itu dapat membuktikan bahwa Pelajar nahdlatul Ulama secara fungsional masih berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pendirinya, ,meskipun masih banyak hal yang harus dilaksanakan oleh organisasi Pelajar Putri Nahdlatul Ulama baik untuk bangsa maupun umat Islam pada khususnya.
Semua hal yang dilakukan oleh pelajar nahdlatul ulama ini tidak lepas dari pihak-pihaklain yang membantu, baik dari pemerintah maupun swasta. Program beasiswa pantas bagi pelajar se-Indonesia pada tahun 2008, JPPR misalnya yang beranggaran miliaran rupiah, selain beasiswa ke luar negeriyang diberikan kepada kader – kader muda NU adalah kondisi riil contoh kepercayaan yang diberikan kepada pelajar Nahdlatul Ulama. Kepercayaan ini bahkan diakui dan dinilai sebagai yang terpercaya dalam mengalokasikan dana dibanding organisasi kepelajaran maupun kepemudaan yang lain. Pimpinan pusat organisasi pelajar nahdlatul ulama mengakui bahwa kegiatan tersebut adalah amanah yang sangat berat, karena nama organisasi lah yang akan dipertaruhkan. Akan tetapi pengelolan kegiatan tersebut adalah sebuah kesempatan emas yang akan menentukan dipercaya atau tidaknya organisasi ini oleh pihak pemerintah. Jika semua hal tersebut sudah benar-benar dipercaya oleh publik, maka jaringan kerjasama akan lebih luas. Itulah harapan serta keinginan yang didambakan oleh para aktivis organisasi kepelajaran ini.maka dari itu organisasi kepelajaran ini mempunyai sisi yang berbeda, disisi lain fungsi organisasi secara ekonomi tidak lagi berada pada wilayah wacana (teori), tetapi hal tersebut disis yang berbeda harus menjadi bagian dari realitas perjalanan organisasi.