Selamat datang di blog KHASANACH OLshop kroya, JANGAN LUPA belanja ya disini, untuk ketersedian stok sms ya 089663447075...

Sabtu, 27 November 2010

MAKMUR Jika Bersyukur, HANCUR Jika Kufur

Tidak ada orang yang lebih kaya di dunia ini melebihi Nabi Sulaiman Alaihissalam. Baik di masa lalu, di masa kini, maupun di masa datang.
Meski demikian, Nabi Sulaiman tidak pernah sombong dan membanggakan diri. Ia justru sering merasa takut jika kelak menjadi orang yang kurang bersyukur karena kekayaan.
Itulah sebabnya ia selalu berdoa agar senantiasa diberi hidayah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Doa Nabi Sulaiman ini diabadikan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur`an.
“Ya Tuhanku, berilah aku hidayah supaya aku bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku melakukan kebajikan yang Engkau ridhai, dan dengan karunia rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang baik-baik,” (An-Naml [27]: 19).
Al-Qur`an juga memberi contoh sosok manusia yang kaya tapi sombong. Dia adalah Qarun.

Di akhir hayatnya, Qarun tidak bisa menikmati kekayaannya. Bahkan, ikut tenggelam di Laut Merah bersama Fir’aun

Hidayah Bersyukur
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) tidak tergolong kaya. Namun, beliau diberi nikmat luar biasa besar oleh Allah Ta’ala. Adakah nikmat yang lebih besar melebihi nikmat Kerasulan? Dan, beliau senantiasa mensyukuri nikmat ini.

‘Aisyah Radhiyallahu Anha menceritakan, suatu malam Rasulullah SAW bangun dari tidurnya, kemudian berwudhu dan shalat. Saat i’tidal, ruku, dan sujud, air mata beliau menetes hingga membasahi pipinya.
Selesai shalat, beliau menengadahkan tangannya ke atas, memohon doa kepada Allah Ta’ala sambil menangis. Kemudian, beliau melanjutkan shalatnya, sementara air matanya terus mengucur, sampai akhirnya terdengar Bilal mengumandangkan azan subuh.
Esok harinya, ‘Aisyah bertanya dan menegaskan bahwa bukankah Allah Ta’ala telah menjamin akan mengampuni dosa-dosa beliau? Tapi beliau menjawab, “Tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur?”
Tak Ada Alasan 

Banyak orang yang menganggap jika Nabi Sulaiman bersyukur, itu pantas. Sebab, karunia kekayaan yang diberikan kepada beliau begitu melimpah.
Begitu juga Nabi Muhammad SAW, wajar jika harus bersyukur karena diberi nikmat berupa kenabian.
Lalu, bagaimana orang-orang miskin dan awam bersyukur?
Pertanyaan seperti itu mestinya tak pantas keluar dari mulut orang yang berakal. Sebab, karunia Allah Ta’ala untuk manusia sudah teramat banyak. Bahkan kepada orang kafir sekali pun. Baik nikmat yang bersifat asasi, yaitu nikmat yang dibawa manusia sejak sebelum lahir, maupun nikmat yang diterima manusia sewaktu-waktu.
Allah Ta’ala berfirman,”Dan kalau kamu hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya, sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. (An-Nahl [16]: 18)
Sederhana saja. Perhatikan tubuh kita. Tak usah yang rumit-rumit, cukup anggota tubuh yang vital-vital saja. Tanyakan pada diri sendiri, siapakah yang menjadikan semua itu laksana instrumen yang lengkap, canggih, otomatis, dan berfungsi secara serentak?
Ini merupakan nikmat yang bersifat asasi dan fitri. Semua manusia akan merasakan nikmat tersebut.
Al-Qur`an menegaskan:,”Dan Allah melahirkan kamu dari perut ibumu tanpa mengetahui apapun. Dan (kemudian) kamu diberi-Nya pendengaran, penglihatan, dan hati, supaya kamu bersyukur. (An-Nahl [16]: 78)
Karena itu, tak usah menjadi “orang pintar” untuk bersyukur. Sebab, begitu jelas dan gamblang kenikmatan yang dilimpahruahkan Allah Ta’ala kepada kita.
Tak sebatas memberi alat-alat yang vital seperti mata, telinga, dan hati untuk mempertahankan hidup, tapi segala ciptaan-Nya di muka bumi telah ditundukkan untuk memenuhi hajat hidup kita.
Segala sesuatu yang ada di alam raya ini, sejak dari tanam-tanaman, binatang ternak, logam, semua ditundukkan agar dapat dimanfaatkan manusia. 

Al-Qur`an menegaskan,”Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Yasin [36]: 33–35)
Ayat ini diakhiri dengan pertanyaan “afalaa yasykuruun,” mengapa mereka tidak bersyukur? Sebenarnya di balik pertanyaan ini ada kewajiban bagi manusia untuk bersyukur kepada-Nya.
Bersyukur hukumnya wajib bagi setiap hamba-Nya. Orang-orang yang tidak bersyukur adalah orang yang tak tahu diri dan tak tahu berterima kasih.
Bikin Makmur

Allah Ta’ala sama sekali tidak mendapat keuntungan apapun dari sikap syukur manusia. Sebaliknya, kesyukuran manusia itu manfaatnya kembali kepada mereka sendiri.
Disembah atau tidak, disyukuri atau tidak disyukuri, sama saja bagi Allah Ta’ala. Ke-Besar-an dan ke-Agung-an-Nya tak bertambah sekalipun seluruh manusia memuji dan bersyukur kepada-Nya.
Sebaliknya, sekiranya seluruh manusia menolak untuk memberi pujian dan berterimakasih kepada-Nya, tak sedikitpun ke-Besar-an dan ke-Agung-annya berkurang. Jika manusia bersyukur, maka manfaatnya akan kembali kepada mereka sendiri. 

Allah Ta’ala menyatakan,”Barangsiapa yang bersyukur maka hal itu adalah untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Barangsiapa yang ingkar, sesungguhnya Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Mulia.” (An-Naml [27]: 40)
Orang yang bersyukur semakin bening hatinya, bertambah dekat hubungannya dengan Sang Pencipta, dan semakin menyadari betapa nikmat yang dirasakan selama ini merupakan karunia Ilahi yang harus digunakan untuk kebaikan, baik untuk dirinya maupun sesamanya. Tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri.
Kenikmatan yang dikaruniakan kepadanya ingin segera dibagi. Orang yang bersyukur tak suka hidup bahagia sendiri. Mereka ingin agar orang lain merasa senang dan bahagia sebagaimana yang mereka rasakan. Otomatis hidupnya pun akan semakin bahagia.
Kesyukuran itulah yang akan menambah nikmat berlipat ganda, setidaknya menambah ketenangan jiwa karena orang yang bersyukur akan terhindar dari stres dan tekanan batin.
Allah Ta’ala berfirman:Jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu, dan jika kamu ingkar maka sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih. (Ibrahim [14]: 7)
Kufur Bikin Hancur

Bagi orang-orang yang enggan bersyukur, azab Allah Ta’ala tak segan-segan ditimpakan kepada mereka, baik saat masih di dunia maupun di akhirat kelak. Berikut ini cuplikan al-Qur`an:
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (An-Nahl [16]: 112)
Untuk menggambarkan akibat buruk yang ditimbulkan oleh ketidaksyukuran kepada Allah Ta’ala, al-Qur`an merekam sejarah tentang Negeri Saba’.
Mulanya negeri yang dikenal sebagai baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur (negeri yang aman, makmur, mendapatkan limpahan ampunan dari Allah Ta’ala) itu hidup sejahtera. Lalu, penduduknya tidak bersyukur. Akibatnya, mereka ditimpa musibah yang luar biasa. Tema tentang negeri Saba’ itu bahkan menjadi salah satu nama surah al-Qur`an.
Wallahu a’lam bish-shawab. ***

DARI SUMBER SUARA HIDAYAATULLAH, NOPEMBER 2010

Minggu, 10 Oktober 2010

PROFIL KH SAID AQIL SIRADJ

Nama lengkap: Said Aqil Siradj
Nama Isteri: Nur Hayati Abdul Qodir
Nama Anak:
1. Muhammad Said Aqil
2. Nisrin Said Aqil
3. Rihab Said Aqil
4. Aqil Said Aqil
Tempat dan tanggal lahir: Cirebon, 03 Juli 1953
Hobby: Membaca, silaturrahmi dan ziarah



Riwayat Pendidikan
- Pendidikan Formal
1. S1 Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982
2. S2 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, tamat 1987
3. S3 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1994
- Pendidikan Non Formal
1. Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
2. Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri (1965-1970)
3. Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta (1972-1975)
- Pengalaman Organisasi
1. Sekertaris PMII Rayon Krapyak Jogjakarta (1972-1974)
2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah (1983-1987)
3. Wakil katib ‘aam PBNU (1994-1998)
4. Katib ‘aam PBNU (1998-1999)
5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) (1998)
6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) (1998-sekarang)
7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI (1998-sekarang)
8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998 (1998)
9. Ketua TGPF Kasus pembantaian dukun santet Banyuwangi (1998)
10. Penasehat PMKRI (1999-sekarang)
11. Ketua Panitia Muktamar NU XXX di Lirboyo Kediri (1999)
12. Anggota Kehormatan Matakin (1999-2002)
13. Rais syuriah PBNU (1999-2004)
14. Ketua PBNU (2004-sekarang)
- Aktivitas Profesional
1. Tim ahli bahasa Indonesia di koran harian Al-Nadwah Mekkah (1991)
2. Dosen di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) (1995-1997)
3. Dosen pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1995-sekarang)
4. Wakil direktur Universitas Islam Malang (Unisma) (1997-1999)
5. Penasehat dosen MKDU di Universitas Surabaya (Ubaya) (1998-sekarang)
6. Wakil ketua konseptor tim lima perumus AD/ART PKB (1998)
7. Anggota Komnas HAM (1998-1999)
8. Dosen luar biasa Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri (1999- sekarang)
9. Anggota MPR RI Fraksi Utusan Golongan dari NU (1999-2004)
10. Direktur pasca sarjana Unisma (1999-2003)
11. Penasehat Masyarakap Pariwisata Indonesia (MPI) (2001-sekarang)
12. Dosen pasca sarjana ST Maqdum Ibrahim Tuban (2003-sekarang)
13. Dosen pasca sarjana Universitas Nahdlatul Ulama UNU Solo (2003-sekarang)
14. Dosen pasca sarjana Unisma (2003-sekarang)
- Forum Ilmiah

E.1 Pembicara Tingkat Nasional
1. Simposium nasional tentang Transpalansi Ginjal, Jakarta, 08 September 1995
2. Diskusi Panel ITB tentang Pola keterkaitan Pesantren, Perguruan Tinggi dan LSM dalam Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Bandung, 13-14 April 1996
3. Seminar nasional tentang Rekonsiliasi Tasawuf dan Syari’at: Perspektif Sejarah, Bengkulu, 3-4 Desember 1996
4. Lokakarya nasional Dep. Transmigrasi tentang Transmigrasi Pesantren, Sukabumi, 16-17 Desember 1996
5. Seminar Nasional SDES, Cipayung, 1-2 April 1997
6. Temu tahunan jaringan penelitian IAIN se-Indonesia, Palembang, 16-19 Juni 1997
7. Seminar Hikmah Budhi-KMB dengan tema Buku Aksi Cinta, Jakarta, 11 Oktober 1997
8. Dialog nasional antar generasi, UGM, Yogjakarta, 25 November 1997
9. Simposium Dikbud RI tentang peringatan hari AIDS se-Dunia, Jakarta, 29 November 1997
10. Seminar Wanhankamnas tentang Strategi Pembangunan Nasional, Yogyakarta, 17-20 Desember 1997
11. Lokakarya dan seminar nasional tentang Reformasi Politik, Ekonomi, Hukum, Moral dan Budaya, Surabaya 25-27 Mei 1998
12. Sarasehan Paroki Santa Anna dengan tema Umat Beriman Mengaktualisasikan Keadilan, Kebenaran, Kasih dan Kebebasan, 7 Juni 1998
13. Seminar nasional dengan tema Umat Islam dalam Dinamika Politik Bangsa di Era Reformasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jogjakarta, 4 Juli 1998
14. Seminar Bamus antar Gereja dengan tema Wawasan Kebangsaan II dan III, Malang, 6-7 Agustus 1997, dan 4-6 Agustus 1998
15. Seminar sehari IAIN Jakarta dengan tema Keberadaan Agama Khonghucu di Indonesia, Jakarta, 20 Agustus 1998
16. Pelatihan pemuda Therevada di Vihara Dharma Mitra, Malang, 15-17 Agustus 1998
17. Konferensi kerja kerabat pelayanan oleh GKD, GKRI, YMPI, JRC Apostolos, KOS, YMBI, CLR, Bogor, 25-28 Januari 1999
18. Dialog nasional Forum Mahasiswa Syari’ah Se-Indonesia dengan tema Formasi Hukum dan Pluralisme Politik, Jakarta, 17 Februari 1999
19. Seminar setengah hari UKI, Atmajaya dengan tema Pemilu dan Masalah Integritas Bangsa, Jakarta, 4 Maret 1999
20. Seminar nasional Lemhanas dengan tema Pendidikan Tinggi dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Madani, Jakarta April 1999
21. Pelatihan bagi pelatih HAM untuk kalangan rohaniawan yang diselenggarakan oleh Komnas HAM, Bogor, 26-30 Juli 1999
22. Temu Nasional Kebangsaan II, Semarang, 5 Agustus 1999
23. Seminar sehari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya dengan tema Wali Songo, Islam di Indonesia dan Prospek Wisata Ziarah, Jakarta, 8 September 1999
24. Dialog kerukunan antar umat beragama dengan tema Menjalin Persaudaraan Sejati yang Terbuka, Jakarta, 27 Februari 2000
25. Sarasehan Lintas Iman dan Wawasan Kebangsaan, Denpasar, 25 Desember 2000
26. Seminar nasional LIPI dengan tema Mengkaji Kebijakan Kebudayaan Masa Orde Baru untuk Menyongsong Indonesia Baru, Jakarta, 23 Januari 2001
27. Seminar nasional Depdiknas dengan tema Reformasi Pendidikan Nasional , Jogjakarta 16-17 Maret 2001
28. Dialog interaktif Mabes Kepolisian Negara RI dengan tema Antisipasi Kepolisian Menghadapi Kemungkinan Tindak Anarkis Masyarakat, Jakarta, 25 April 2001
29. Seminar Sekolah Lanjutan Perwira Polri dengan tema Transformasi Kultural dalam Tubuh Polri Menuju Profesionalisme, Jakarta, 14 Juni 2001
30. Musabaqoh Al-Qur’an tingkat V Telkom dengan tema Implementasi Akhlaq Qur’ani, 23 April 2002
31. Halaqoh nasional Depag dalam rangka Musyawarah Kerja Ulama-Ulama Ahli Al-Qur’an, Jakarta, 28-30 April 2003
32. Seminar dengan tema Kerukunan Umat Beragama di Propinsi DKI Jakarta, Jakarta 3-4 September 2003
33. Simposium nasional Patria (Pemuda Theravada Indonesia) dengan tema Nasionalisme dan Profesionalisme Pers Indonesia, Jakarta, 25-27 Februari 2004
34. Muzakaroh dan Muhasabah Perwira Rohani Islam TNI, Jakarta, 24-27 Mei 2004
- Dan lain-lain
- Pembicara Tingkat Internasional
1. Al-Taqrib baina al-madzahib, Al-islam Din al-Tasamuh, Teheran, Iran 1999
2. Al-Taqrib baina al-madzahib, Huquq al-insan fi al-Islam, Teheran, Iran 2000
3. Konferensi Internasional dengan tema Asian Gathering of Muslim Ulama and Christian Bishops, Manila, 18-21 Agustus 2003
4. Internasional Conference of Islamic Scholar dengan tema Daur al-Ma’ahid al-Islamiyah fi bina’I Hadhoroh al-Syu’bi Indonesiya, Jakarta, 23-25 Februari 2004
5. Internasional Conference of Islamic Scholar II dengan tema Al Mujatama’ al-Islami wa masuliyyatiha alhadhoriyyah, Jakarta, 19- 22 Juni 2006

- Karya Ilmiah
1. Rasail al-Rusul fi al-‘Ahdi al-jadid wa Atsaruha fi al-Masihiyah (Pengaruh Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap Perkembangan Agama Kristen), thesis dengan nilai memuaskan, (1987)
2. Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan Antara Allah dan Alam Perspektif Tasawwuf Falsafi), desertasi dengan nilai Cum Laude (1994)
3. Ahlussunah wal jama’ah; Lintas Sejarah (1997)
4. Islam Kebangsaan; Fiqih Demokratik Kaum Santri1 (1999)
5. Kyai Menggugat (1999)
6. Ma’rifatullah; Pandangan Agama-Agama, Tradisi dan Filsafat (2003)
7. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspiras (2006)
- Aktif menulis dalam berbagai media cetak 1995-sekarang

Minggu, 22 Agustus 2010

CELOTEH Cah Zuitenk

assalamu'alaikum wr. wb
kepada yang terhormat yang sangat saya cintai simbok dan sang ramanda yang tak akan ku lupakan jasa2 beliau dan tak lupa kepada teman2 yang saya banggakan dan yang saya cintai dan juga yang mencintai saya (heheheh.............kaya sambutan bu lurah ya.......)


hari ini detik ini jam ini (mbuh jam pira sih ckck....) aku ingin berbagi dengan kalian yang membaca goresan2 ketikan tulisan saya ini ..............

perlu anda tahu aku menulis ini dalam keadaan sehat, bernafas, de el el .........hehehe..........(kaya nulis surat wasiat aja nih.


WIWITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO itulah kata yang sering kudengar dalam bahasa jawa, ya dalam melakukan sesuatu apapun (tindakan hal yang positif lo....) bila kita hanya melihat, itu biasa saja.... tapi bila kita mencoba secara rutin maka kita akan menemukan hal yang sangat berharga dari setiap tindakan tersebut (terutama pekerjaan itu .........???? ) 

saya ingin berbagi dengan anda tentang 

40 KEISTIMEWAAN WANITA
Menurut Islam, do'a wanita lebih makbul daripada do'a pria kerana sifat penyayang seorang
wanita yang lebih kuat daripada pria.
Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal tersebut, jawab baginda: "Ibu (wanita) lebih
penyayang daripada bapak (pria) dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
Berikut adalah 40 (empatpuluh) keistimewaan Wanita menurut Islam.

1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.
2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang
sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan
diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan
kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak
perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah- olah
dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di
dalam syurga.
5. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak
perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka
dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah
syurga.
6. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak
perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang
baginya daripada api neraka.
7. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
8. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
9. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka
pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
10. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di
langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya
dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
11. Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar
haknya terhadap wanita?
Jawab baginda, "Suaminya."
"Siapa pula berhak terhadap pria?" tanya Aisyah kembali,
Jawab Rasulullah S.A.W. "Ibunya."
12. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya
serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.
13. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T.
memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
14. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para
malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan
menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
15. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan
baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.
16. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti
keadaan ibunya melahirkannya.
17. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya
diberi satu kebajikan.
18. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T.
memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama
Allah S.W.T.
19. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
20. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat.
21. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang
tidak hamil.
22. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu
badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
23. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan
mendapat pahala jihad.
24. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan
kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
25. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga
adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi
ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan
menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
26. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan
diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12
tahun pahala ibadat.
27. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu
dengan doa keberkatan.
28. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.
29. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di
baitullah.
30. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
31. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
32. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan
pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
33. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati
syahid.
34. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
35. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo(2½ thn),maka malaikat-malaikat dilangit
akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.
36. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi
pahala satu tahun solat dan puasa.
37. Jika wanita memicit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika
wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.
38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang
sendiri kepada wanita yang memberati (menjaga) auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini

Jumat, 09 Juli 2010

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi’i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil’alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah – terutama Belanda – menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi’i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

Kamis, 08 Juli 2010

KECANTIKAN LELAKI & KEGAGAHAN WANITA

 Kecantikan Lelaki
Kecantikan lelaki bukan dari rupa fisik tetapi pada murni rohani, lelaki yang cantik adalah :
  1. Lelakai yang mampu mengalirkan air mata untuk ingatan 
  2. Lelaki yang sedia menerima segala teguran 
  3. Lelaki yang memberi madu setelah menerima racun 
  4. Lelaki yang tenang dan lapang dada
  5. Lelaki yang baik sangka
  6. Lelaki yang tak putus asa
kecantikan lelaki berdiri diatas kemuliaan hati
seluruh kecantikan yang ada pada Nabi Muhammad adalah kecantikan yang sempurna yang dimiliki  seoran lelaki
 Kegagahan wanita
Kegagahan seorang wanita bukan fisik juga, tetapi pada kekuatan
perasaan. Perempuan yang gagah, adalah:
1) Perempuan yang tahan menerima sebuah kehilangan
2) Perempuan yang tidak takut pada kemiskinan
3) Perempuan yang tabah menanggung kerinduan setelah ditinggalkan
4) Perempuan yang tidak meminta-minta agar di penuhi segala
keinginan.
Kegagahan perempuan berdiri di atas teguh iman. Seluruh kegagahan
yang ada pada Khadijah adalah kegagahan sempurna bagi seorang
perempuan.

Senin, 05 Juli 2010

Pancadan Kasempurnaan Dumadi


Lima pancadan wanita yang di ajarkan Ki Ageng Suryomentaram (1928), dikutip dari Buku Citra Diri Orang Jawa sebagai berikut:

1. Wanita kedah bakti, semanggem, miwah sumungkem ( wanita harus berbakti, mematuhi dan bersujud pada tanah air dan bangsa)

2. Wanita kedah ririh, ruruh, rereh (wanita hendaknya melatih kelembuta, kestabilan emosi, keteduhan sikap dan tenang dikala menghadapi segala problema)

3. Wanita kedah tajem, jinem, premanem (wanita hendaknya mantap dan terkonsentrasi dalam kehadirannya di tengah masyarakat. teguh, mantap, namun sigap menghadapi segala hal)

4. Wanita kedah wingit, lantip, lepas ing panggraita (wanita harus cerdas, lebih banyak tekun-cermat-teladan, dan cepat menanggapi getaran-getaran seputar)

5. Wanita kedah gemi, nastiti, surti lan ngati-ati (wanita haruslah pandai berhemat, tidak konsumtif, berlebih-lebihan, hati-hati dalam menyimpan penghasilan suami dan pandai menyusun anggaran)


NB: DICERMATI AJA YO ,,AQ JUGA masih dalam tahap mikir opo iku kwkwk.....

Kamis, 03 Juni 2010

KENAPA YAHUDI PINTAR

(*Sangat Bijak Apabila Anda meluangkan waktu Membaca Catatan ini kemudian sebarkan ke teman-teman anda Group dan info bermanfaat ini
________________________________________________________________
Bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi. Allah Ta'ala memang telah menganugrahkan kepada bangsa Yahudi suatu kelebihan berupa otak yang cemerlang. dan Facebook yang sedang kita gunakan ini pun adalah hasil karya mereka"...

Berikut ini sebuah artikel yang akan memaparkan sedikit sebab dari fenomena kelebihan mereka ini.

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Persiapan Melahirkan
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Cara Makan
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"
ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. (Tambahan dari salah seorang pembaca : "...Menurut penelitian mengkonsumsi buah2an sesudah makan (cuci mulut) hanya enak di mulut tidak ada manfaatnya, benar2 hanya sebagai pencuci mulut, karena yang dicerna pertama kali adalah makanan utama. Saat giliran buah akan dicerna sebagian besar manfaatnya sudah membusuk/menguap...") Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

ROKOK
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Makanan
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.
Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

1 - 6 SD
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Sekolah Menengah - Perguruan Tinggi
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok?!"
kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asap rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"

Majalah Sabili

Sebenarnya artikel ini sangat menarik. Akan tetapi, ternyata sumber awal/asli dari artikel ini tidak jelas sumbernya.
Dicopy dari :
catatan FB. Kedai Kopi:

Tambahan :

* Jika ada buah, mendahulukan makan buah sebelum makan berat adalah sesuai dengan sunnah/cara makan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam.
* Memanah, berkuda, dan berenang adalah olahraga yang paling dianjurkan oleh Rasulullah Sallalahu 'alaqihi wasallam kepada ummatnya.
* Untuk ibu yang sedang mengandung, sangat dianjurkan untuk sering membaca atau mendengarkan Al-Qur'an.

Yahudi dan Babi

Setelah diedit
Wah ternyata pada tulisan saya ini sebelum di-edit, saya benar-benar salah paham dan salah informasi tentang kebiasaan orang yahudi memakan babi. Ternyata orang yahudi juga sama dengan orang Islam, yaitu tidak memakan Babi...
Jazakumullahu Khoiran akhi Arlinda Herman 'Jr atas koreksinya.

Yahudi dan ROKOK

Sebagaimana kita telah baca dalam artikel diatas, rokok adalah barang yang tabu bagi mereka. Akan tetapi tahukah anda Philip Morris adalah seorang Yahudi, adalah pemilik perusahaan rokok yang telah menguasai 50% pasar rokok di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, HM Sampoerna adalah termasuk milik Philip Morris.

Jadi apa yang bisa anda banggakan wahai perokok???

Wallahu 'alam
"BERSAMA KITA BISA BANTU PALESTINA"

Sabtu, 22 Mei 2010

TEMAN -TEMANKU

ini dia wajah - wajah Me and Friend's




<< kalau yang ini lewih parah katronya hehehe,,,, ^_^









 

cewek2 lagi nyugel (nyuci gelas) ya ...>>>












kalau yang ini IPNU - IPPNU Gentasari narsis juga yah hihii.......

Rabu, 12 Mei 2010



Jilbab adalah pakaian wanita muslimah yang menutup auratnya.
Jilbab adalah kewajiban setiap wanita muslimah.
Jilbab adalah pakaian kemuliaan wanita.
Jilbab adalah benteng dari syaitan dan perbuatan dosa.
Jilbab adalah sarana memeliahara rasa malu pada wanita.
Jilbab adalah penghargaan dan pemuliaan terhadap wanita.
Jilbab adalah jalan kepatuhan kepada Allah bagi wanita.
Jilbab adalah pakaian istri-istri dan puteri-puteri Rauslullah.
Jilbab adalah pakaian para shahabiyat Rasulullah.
Jilbab adalah pakaian wanita shalehah sepanjang masa.

Tidak berjilbab berarti tidak patuh kepada Allah.
Tidak berjilbab berarti berbuat dosa.
Tidak berjilbab berarti menanggalkan pakaian kemuliaan wanita
Tidak berjilbab berarti membuka pintu syaithan dan menebar dosa.
Tidak berjilbab berarti mengikuti jalan wanita yang tidak shalehah.
Tidak berjilbab berarti mendukung gerakan musuh-musuh islam.

Memakai jilbab itu hanya dikala keluar rumah.
Memakai jilbab itu hanya dikala berada dihadapan pria selain mahram.
Memakai jilbab itu sesuai dengan kodrat dan naluri wanita.
Memakai jilbab itu memerlukan pembiasaan.
Memakai jilbab itu memerlukan pemaksaan diri tapi membahagiakan.
Memakai jilbab itu menghendaki pengorbanan tapi memuliakan
Memakai jilbab itu memotivasi untuk lebih patuh kepada Allah.
Memakai jilbab itu adalah dukungagn terhadap gerakan islamisasi.
Memakai jilbab itu adalah kemenangan melawan syaithan manusia dan syaithan jin.
Memakai jilbab itu adalah bagian dari pendidikan keluarga dan masyarakat untuk patuh kepada ALlah.

Jilbab bukanlah jaminan keshalehan seorang wanita.
Jilbab bukan pula tanda kesempurnaan akhlak seorang wanita.
Jilbab bukan pula alasan untuk takabbur terhadap wanita lain.
Jilbab bukan pula satu kepastian masuk syurga.

Tapi jilbab adalah ciri wanita musimah yang patuh.
Jilbab adalah proses menuju keshalehan yang berkesinambungan.
Jilbab adalah ibadah mulia, dan perjuangan besar.
Jilbab adalah pemihakan pada kebenaran.

WAHAI WANITA MUSLIMAH PAKAILAH JILBAB!!!
MENAMBAH JUMLAH WANITA BERJILBAB
BERARTI MENAMBAH JUMLAH ORANG YANG BERTAUBAT
DAN MENCINTAI ISLAM
MARI TURUT SERTA MENGISLAMKAN BUDAYA MASYARAKAT
 
www.jilbab.com

Jumat, 07 Mei 2010

Mengenai Sholat Jama’ (Jamak) Dan Qashar

Artikel ini saya tulis untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman mengenai sholat Jama’ (Jamak) dan Qashar (moga2 bermanfaat kangge sedulur2 njih)

Untuk sholat Jama’, perhatikan hal-hal berikut:
- Jama’ taqdim:
Sholat ashar dimajukan ke waktu dhuhur. Maka sholat dhuhur dahulu, baru sholat ashar; atau
Sholat isya dimajukan ke waktu maghrib. Maka sholat magrib dahulu, baru sholat isya.

- Jama’ takhir:
Sholat dhuhur dimundurkan ke waktu ashar. Maka sholat ashar dahulu, baru sholat dhuhur; atau
Sholat maghrib dimundurkan ke waktu isya. Maka sholat isya dahulu, baru sholat maghrib.
Untuk jama’ di atas, jumlah raka’atnya tetap. Dhuhur, Ashar, Isya = 4 raka’at, dan Maghrib = 3 raka’at.
Apabila hendak di-qashar, maka Dhuhur, Ashar, Isya = 2 raka’at, dan Maghrib tetap 3 raka’at. Urutannya tetap mengikuti aturan di atas.
         Saya pernah menemukan jama’ah yang melakukan jama’ taqdim sebagai berikut: Dhuhur 4 raka’at, lalu Ashar 2 raka’at. Ini merupakan kombinasi antara Jama’ dan Qashar.
Terus terang, untuk hal ini saya belum menemukan referensi yg shahih dan layak jadi rujukan. Jadi, saya sarankan untuk ’seragam’ saja. Maksudnya jika memang hendak qashar, ya qashar saja. Jangan dicampur-campur, terlebih kita tidak tahu ilmunya.
Jadi, jangan sampai salah melakukan jama’ dan qashar ya? :-)
Semoga berguna.

Kamis, 06 Mei 2010

SEBERAPA BESAR PERAN IPPNU MENGABDI BAGI NEGERI?

Selama ini masyarakat cenderung menganggap NU selalu identik dengan politik. Bahkan, NU kini dengan sengaja dijadikan bagian untuk sebuah nama parpol. Jika sebelumnya NU identik dengan salah satu parpol kini malah dijadikan sebiah nama parpol. Alangkah tragis nian nasibnya. Peran serta NU dalam membangun negeri ini dari tahun ke tahun malah cenderung ikut serta dalam membangun citra negeri ini yang tidak dewasa dalam berdemokrasi. Begitu jugakah generasi muda NU? Sebelumnya mari kita berkenalan dengan salah satu Banom NU yang anggotanya adalah para generasi muda NU di mana saya menjadi salah satu kadernya, yakni IPPNU.
:)
IPPNU adalah salah satu badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama. IPPNU adalah salah satu organisasi kepemudaan Islam terbesar di Indonesia yang memiliki segmen dari pelajar, santri sampai remaja. IPPNU berdiri tanggal 2 Maret 1955, memiliki hak penuh dalam mengendalikan organisasi serta merupakan kader muda yang telah banyak terlibat dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. IPPNU memiliki 30 pimpinan wilayah di seluruh propinsi dengan 300 pimpinan cabang tingkat kabupaten atau kotamadya di seluruh Indonesia
Meski segmen anggotanya ada juga yang keluar dari rel misalnya remaja yang sudah menikah tetapi arah dan orientasi dari IPPNU secara keseluruhan adalah pelajar. Bagaimana agar bisa mempunyai komunitas untuk saling berbagi, tidak hanya dalam area sosial saja, tapi juga pribadi dari seluruh rekanita yang dikenali. Taswiyatul manhaj (manhajul fikir) NU sebagai Fa’il bukan Maf’ul. Fiqh Syariahnya Bahtsul masail dan pandangan fiqh sebagai paradigma pemaknaan sosial. Fiqih Da’wahnya strategi gerakan (mengembangkan islam sebagai rahmat & menghindari pembusukan dari luar). Oleh karena itu, kita sebagai duta dari kader NU harus dapat memberikan contoh akhlak yang baik kepada seluruh tempat yang kita tinggal. Karena kita dihormati, dihargai sesuai dengan kelakuan yang kita lakukan. Lakukanlah yang terbaik yang bisa Anda lakukan, sesuai dengan hati nurani yang paling dalam karena IPPNU akan lestari dan berkembang jika kita menjadi duta untuk membesarkannya, dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.
Target dan sasaran kaderisasi adalah generasi muda keturunan ulama/kiai, keturunan pengusaha (aghniya’), keturunan birokrat/ bangsawan, intelektual/ akademisi, para petani dan profesi lainnya. Dalam keseluruhan aspek ini akan saling mendukung untuk kemajuan kaderisasi. Karena setiap insan, dari manapun datangnya, asal usulnya pada hakikatnya memiliki keunikan, keistimewaan, yang jika di asah dan dikenali oleh dirinya sendiri akan menjadi kelebihan yang luar biasa.
Untuk komunikasi dengan silaturrahim kiai/nyai, tradisi santri, ritual jama’i (istigatsah, ziarah, makan wali/ulama, pentas seni rakyat dll) perlu ditingkatkan dan terus dilestarikan. Dengan demikian hubungan yang intens akan membuat organisasi semakin kuat dan berkembang.
Sebagai organisasi kader, IPPNU harus lebih serius dan komitmen untuk mengembangkan pengkaderannya didalam lingkungan NU. Organisasi yang berbasis pelajar ini adalah garda depan atau pintu utama, pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi berideologikan Ahlussunnah wal jama’ah. Kader IPPNU secara moral dan material diharapkan dapat mewujudkan spirit trilogi perjuangannya yaitu belajar, berjuang, bertakwa dalam konteks realitas kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi kader yang mengemban misi perubahan transformatif (agen of change) dan amanat perjuangan organisasi.
Kita ingat! Bahwa hakekat IPPNU adalah wadah perjuangan pelajar putri NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai keislaman, kebangsaan, keilmuan, dan keterpelajaran dalam upaya penggalian dan pembinaan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya anggota yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan organisasi kepelajaran ini mempunyai fungsi menjadi wadah berhimpun, berkumpul bagi pelajar NU untuk mencetak kader yang beraqidah, kader yang mempunyai keilmuan tinggi, dan kader organisasi. Posisi organisasi badan Otonom NU uni mempunyai posisi yang sangat strategis dalam tubuh NU, baik secara Intern maupun ekstern. Secara intern IPPNU sebagai perangkat dan badan mandiri NU. Disisi kelembagaan memiliki kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan mandiri NU lainnya (Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat, Fatayat dan lain sebagainya) yaitu memiliki tugas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan NU, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu. Secara ekstern IPPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang memiliki tanggungjawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia dan merupakan bagian dari upaya dan cita-cita NU dan Bangsa Indonesia.
IPPNU dalam intern organisasi mempunyai orientasi yang jelas dalam ruang geraknya. Orientasi IPPNU berpijak pada kesemestaan anggota untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada ranah keterpelajaran dengan kaidah “Belajar, Berjuang, Bertaqwa) yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan, keislaman, kekaderan, dan keterpelajaran. Dalam konteks semua jati diri yang dimiliki oleh organisasi ini, IPPNU harus memiliki semangat dan tekad untuk kian melibatkan diri dalam proses pembangunan nasional, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan berkeadaban.
Beratus-ratus macam kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh pelajar NU yang bersifat mulai dari pelatihan jangka pendek, menengah dan panjang yang bersifat internal, organisatoris, dan ideologis selama ini memang telah diakui oleh Nahdlatul Ulama sebagai tindakan yang realistis dan mempunyai sumbangsih dan keikutsertaan yang sangat besar dalam pengembangan Nahdlatul Ulama era sekarang maupun yang akan datang nanti. Diakui atau tidak, semua aktifitas, tindakan dan kegiatan yang dilakukan pastinya terdapat kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan, namun semua hal itu merupakan masalah yang harus disadari dalam upaya memperbaiki langkah kedepan agar lebih baik, semangat dan maju. Proses dan gejolak serta dinamikan Pelajar nahdlatul Ulama telah menumbuhkan ghirroh dan kesadaran serta perjuangan yang sangat tinggi tanpa ada istilah yang lain. Keinginan yang sangat konkrit untuk mempertahankan eksistensi organisasi kepelajaran dalam NU ini tidak lain adalah dalam rangka keikutsertaan dalam memperjuangkan cita-citanya kedepan. Semua hal itu dapat membuktikan bahwa Pelajar nahdlatul Ulama secara fungsional masih berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pendirinya, ,meskipun masih banyak hal yang harus dilaksanakan oleh organisasi Pelajar Putri Nahdlatul Ulama baik untuk bangsa maupun umat Islam pada khususnya.
Semua hal yang dilakukan oleh pelajar nahdlatul ulama ini tidak lepas dari pihak-pihaklain yang membantu, baik dari pemerintah maupun swasta. Program beasiswa pantas bagi pelajar se-Indonesia pada tahun 2008, JPPR misalnya yang beranggaran miliaran rupiah, selain beasiswa ke luar negeriyang diberikan kepada kader – kader muda NU adalah kondisi riil contoh kepercayaan yang diberikan kepada pelajar Nahdlatul Ulama. Kepercayaan ini bahkan diakui dan dinilai sebagai yang terpercaya dalam mengalokasikan dana dibanding organisasi kepelajaran maupun kepemudaan yang lain. Pimpinan pusat organisasi pelajar nahdlatul ulama mengakui bahwa kegiatan tersebut adalah amanah yang sangat berat, karena nama organisasi lah yang akan dipertaruhkan. Akan tetapi pengelolan kegiatan tersebut adalah sebuah kesempatan emas yang akan menentukan dipercaya atau tidaknya organisasi ini oleh pihak pemerintah. Jika semua hal tersebut sudah benar-benar dipercaya oleh publik, maka jaringan kerjasama akan lebih luas. Itulah harapan serta keinginan yang didambakan oleh para aktivis organisasi kepelajaran ini.maka dari itu organisasi kepelajaran ini mempunyai sisi yang berbeda, disisi lain fungsi organisasi secara ekonomi tidak lagi berada pada wilayah wacana (teori), tetapi hal tersebut disis yang berbeda harus menjadi bagian dari realitas perjalanan organisasi.

Minggu, 18 April 2010

<<<( SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT )>>>

1. Wujud : Artinya Ada
Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Ta’ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a’in maujud dan bukan lain daripada a’in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) . Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu  ‘ain Al-maujud , karena wujud itu zat maujud karena tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahwa wujudnya Allah SWT. bukan saja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang menjadikan……………” ( Surah Luqman : Ayat 25 )

2. Qidam : Artinya Sedia
Pada hakikatnya menafikan ada permulaan wujud Allah SWT karena Allah SWT. menjadikan tiap-tiap suatu yang ada, yang demikian tidak dapat tidak keadaannya lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu itu. Jika sekiranya Allah Ta’ala tidak lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu, maka hukumnya adalah mustahil dan batil. Maka apabila disebut Allah SWT. bersifat Qidam maka jadilah ia qadim. Di dalam Ilmu Tauhid ada satu perkataan yang sama maknanya dengan Qadim Yaitu Azali. Setengah ulama menyatakan bahwa kedua-dua perkataan ini sama maknanya Yaitu sesuatu yang tiada permulaan baginya. Maka qadim itu khas dan azali itu am. Dan bagi tiap-tiap qadim itu azali tetapi tidak boleh sebaliknya, Yaitu tiap-tiap azali tidak boleh disebut qadim. Adalah qadim dengan nisbah kepada nama terbahagi kepada empat bagian :
·        Qadim Sifati ( Tiada permulaan sifat Allah Ta’ala )
·        Qadim Zati ( Tiada permulaan zat Allah Ta’ala )
·        Qadim Idhafi ( Terdahulu sesuatu atas sesuatu seperti terdahulu bapa nisbah kepada anak )
·        Qadim Zamani ( Lalu masa atas sesuatu sekurang-kurangnya satu tahun )
Maka Qadim Haqiqi ( Qadim Sifati dan Qadim Zati ) tidak harus dikatakan lain daripada Allah Ta’ala.
3. Baqa’ : Artinya Kekal
Sentiasa ada, kekal ada dan tiada akhirnya Allah SWT . Pada hakikatnya ialah menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta’ala. Adapun yang lain daripada Allah Ta’ala , ada yang kekal dan tidak binasa Selama-lamanya tetapi bukan dinamakan kekal yang hakiki ( yang sebenar ) Bahkan kekal yang aradhi ( yang mendatang jua seperti Arasy, Luh Mahfuz, Qalam, Kursi, Roh, Syurga, Neraka, jisim atau jasad para Nabi dan Rasul ). Perkara –perkara tersebut kekal secara mendatang tatkala ia bertakluq dengan Sifat dan Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala pada mengekalkannya. Segala jisim semuanya binasa melainkan ‘ajbu Az-zanabi ( tulang kecil seperti biji sawi letaknya di tungking manusia, itulah benih anak Adam ketika bangkit daripada kubur kelak ). Jasad semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihad Fi Sabilillah yang mana ianya adalah kekal aradhi jua. Disini nyatalah perkara yang diiktibarkan permulaan dan kesudahan itu terbahagi kepada 3 bagian :
·        Tiada permulaan dan tiada kesudahan Yaitu zat dan sifat Alllah SWT.
·        Ada permulaan tetapi tiada kesudahan Yaitu seperti Arash, Luh Mahfuz , syurga dan lain-lain lagi.
·        Ada permulaan dan ada kesudahan Yaitu segala makhluk yang lain daripada perkara yang diatas tadi ( Kedua ).
4. Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith. Artinya : Bersalahan Allah Ta’ala dengan segala yang baharu.
Pada zat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru , yang telahada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada zatnya , sifatnya atau perbuatannya. Sesungguhnya zat Allah Ta’ala bukannya berjirim dan bukan aradh Dan tiada sesekali zatnya berdarah , berdaging , bertulang dan juga bukan jenis leburan , tumbuh-tumbuhan , tiada berpihak ,tiada bertempat dan tiada dalam masa. Dan sesungguhnya sifat Allah Ta’ala itu tiada bersamaan dengan sifat yang baharu karena sifat Allah Ta’ala itu qadim lagi azali dan melengkapi ta’aluqnya. Sifat Sama’ ( Maha Mendengar ) bagi Allah Ta’ala berta’aluq ia pada segala maujudat tetapi bagi mendengar pada makhluk hanya pada suara saja. Sesungguhnya di dalam Al-Quraan dan Al-Hadith yang menyebut muka dan tangan Allah SWT. , maka perkataan itu hendaklah kita iktiqadkan thabit ( tetap ) secara yang layak dengan Allah Ta’ala Yang Maha Suci daripada berjisim dan Maha Suci Allah Ta’ala bersifat dengan segala sifat yang baharu.
5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : Artinya : Berdiri Allah Ta’ala dengan sendirinya .
Tidak berkehendak kepada tempat berdiri ( pada zat ) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan Allah SWT. berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya. Allah SWT itu terkaya dan tidak berhajat kepada sesuatu sama adapada perbuatannya atau hukumannya. Allah SWT menjadikan tiap-tiap sesuatu dan mengadakan undang-undang semuanya untuk faedah dan maslahah yang kembali kepada sekalian makhluk . Allah SWT menjadikan sesuatu ( segala makhluk ) adalah karena kelebihan dan belas kasihannya bukan berhajat kepada faedah. Allah SWT. Maha Terkaya daripada mengambil apa-apa manafaat di atas kataatan hamba-hambanya dan tidak sesekali menjadi mudharat kepada Allah Ta’ala atas sebab kemaksiatan dan kemungkaran hamba-hambanya. Apa yang diperintahkan atau ditegah pada hamba-hambanya adalah perkara yang kembali faedah dan manafaatnya kepada hamba-hambaNya jua. Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Barangsiapa berbuat amal yang soleh ( baik ) maka pahalanya itu pada dirinya jua dan barangsiapa berbuat jahat maka balasannya (siksaannya ) itu tertanggung ke atas dirinya jua “. ( Surah Fussilat : Ayat 46 ). Syeikh Suhaimi r.a.h berkata adalah segala yang maujudat itu dengan nisbah berkehendak kepada tempat dan kepada yang menjadikannya, terbahagi kepada empat bagian :
·        Terkaya daripada tempat berdiri dan daripada yang menjadikannya Yaitu zat Allah SWT.
·        Berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya Yaitu segala aradh ( segala sifat yang baharu ).
·         Terkaya daripada zat tempat berdiri tetapi berkehendak kepada yang menjadikannya Yaitu segala jirim. ( Segala zat yang baharu ) .
·        Terkaya daripada yang menjadikannya dan berdiri ia pada zat Yaitu sifat Allah Ta’ala.
6. Wahdaniyyah. Artinya : Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat & pada perbuatan.
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat, pada sifat dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil (yang berhubung ) atau bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).
Makna Esa Allah SWT pada zat itu Yaitu menafikan Kam Muttasil pada Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat Allah Ta’ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain. Dan menafikan Kam Munfasil pada zat ( menafikan bilangan yang bercerai pada zat Allah Ta’ala )seperti tiada zat yang lain menyamai zat Allah Ta’ala.
Makna Esa Allah SWT pada sifat Yaitu menafikan Kam muttasil pada Sifat ( menafikan bilangan yang berhubung pada sifatnya ) Yaitu tidak sekali-kali bagi Allah Ta’ala pada satu-satu jenis sifatnya dua qudrat dan menafikan Kam Munfasil pada sifat ( menafikan bilangan –bilangan yang bercerai pada sifat ) Yaitu tidak ada sifat yang lain menyamai sebagaimana sifat Allah SWT. yang Maha Sempurna.
Makna Esa Allah SWT pada perbuatan Yaitu menafikan Kam Muttasil pada perbuatan ( menafikan bilangan yang bercerai–cerai pada perbuatan ) Yaitu tidak ada perbuatan yang lain menyamai seperti perbuatan Allah bahkan segala apa yang berlaku di dalam alam semuanya perbuatan Allah SWT sama ada perbuatan itu baik rupanya dan hakikatnya seperti iman dan taat atau jahat rupanya tiada pada hakikat-nya seperti kufur dan maksiat sama ada perbuatan dirinya atau perbuatan yang lainnya ,semuanya perbuatan Allah SWT dan tidak sekali-kali hamba mempunyai perbuatan pada hakikatnya hanya pada usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas. Maka wajiblah bagi Allah Ta’ala bersifat Wahdaniyyah dan ternafi bagi Kam yang lima itu Yaitu :
1.            Kam Muttasil pada zat.
2.            Kam Munfasil pada zat.
3.            Kam Muttasil pada sifat.
4.            Kam Munfasil pada sifat.
5.            Kam Munfasil pada perbuatan.
Maka tiada zat yang lain , sifat yang lain dan perbuatan yang lain menyamai dengan zat , sifat dan perbuatan Allah SWT . Dan tertolak segala kepercayaan-kepercayaan yang membawa kepada menyekutukan Allah Ta’ala dan perkara-perkara yang menjejaskan serta merusakkan iman.
7. Al – Qudrah : Artinya : Kuasa qudrah Allah SWT.
Memberi bekas pada mengadakan meniadakan tiap-tiap sesuatu. Pada hakikatnya ialah satu sifat yang qadim lagi azali yang thabit ( tetap ) berdiri pada zat Allah SWT. yang mengadakan tiap-tiap yang ada dan meniadakan tiap-tiap yang tiada bersetuju dengan iradah. Adalah bagi manusia itu usaha dan ikhtiar tidak boleh memberi bekas pada mengadakan atau meniadakan , hanya usaha dan ikhtiar pada jalan menjayakan sesuatu . Kepercayaan dan iktiqad manusia di dalam perkara ini berbagai-bagaiFikiran dan fahaman seterusnya membawa berbagai-bagai kepercayaan dan iktiqad.
a. Iktiqad Qadariah :
Perkataan qadariah Yaitu nisbah kepada qudrat . Maksudnya orang yang beriktiqad akan segala perbuatan yang dilakukan manusia itu sama ada baik atau jahat semuanya terbit atau berpunca daripada usaha dan ikhtiar manusia itu sendiri dan sedikitpun tiada bersangkut-paut dengan kuasa Allah SWT.
b.  Iktiqad Jabariah :
Perkataan Jabariah itu nisbah kepada Jabar ( Tergagah ) dan maksudnya orang yang beriktiqad manusia dan makhluk bergantung kepada qadak dan qadar Allah semata-mata ( tiada usaha dan ikhtiar atau boleh memilih samasekali ).
c. Iktiqad Ahli Sunnah Wal – Jamaah :
Perkataan Ahli Sunnah Wal Jamaahialah orang yang mengikut perjalanan Nabi dan perjalanan orang-orang Islam Yaitu beriktiqad bahwa hamba itu tidak digagahi semata-mata dan tidak memberi bekas segala perbuatan yang disengajanya, tetapi ada perbuatan yang di sengaja pada zahir itu yang dikatakan usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas sebenarnya sengaja hamba itu daripada Allah Ta;ala jua. Maka pada segala makhluk ada usaha dan ikhtiar pada zahir dan tergagah pada batin dan ikhtiar serta usaha hamba adalah tempat pergantungan taklif ( hukum ) ke atasnya dengan suruhan dan tegahan ( ada pahala dan dosa ).
8. Iradah : Artinya : Menghendaki Allah Ta’ala.
Maksudnya menentukan segala mumkin ttg adanya atau tiadanya. Sebenarnya adalah sifat yang qadim lagi azali thabit berdiri pada Zat Allah Ta’ala yang menentukan segala perkara yang harus atau setengah yang harus atas mumkin . Maka Allah Ta’ala yang selayaknya menghendaki tiap-tiap sesuatu apa yang diperbuatnya. Umat Islam beriktiqad akan segala hal yang telah berlaku dan yang akan berlaku adalah dengan mendapat ketentuan daripada Allah Ta’ala tentang rezeki , umur , baik , jahat , kaya , miskin dan sebagainya serta wajib pula beriktiqad manusia ada mempunyai nasib ( bagian ) di dalam dunia ini sebagaimana firman Allah SWT. yang bermaksud : ” Janganlah kamu lupakan nasib ( bagian ) kamudi dalam dunia ” . (Surah Al – Qasash : Ayat 77). Kesimpulannya ialah umat Islam mestilah bersungguh-sungguh untuk kemajuan di dunia dan akhirat di mana menjunjung titah perintah Allah Ta’aladan menjauhi akan segala larangan dan tegahannyadan bermohon dan berserah kepada Allah SWT.
9. ‘Ilmu :  Artinya : Mengetahui Allah Ta’ala .
Maksudnya nyata dan terang meliputi tiap-tiap sesuatu sama ada yangMaujud (ada) atau yang Ma’adum ( tiada ). Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada ( thabit ) qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala Maha Mengetahui akan segala sesuatu sama ada perkara. Itu tersembunyi atau rahasia dan juga yang terang dan nyata. Maka ’ilmu Allah Ta’ala Maha Luas meliputi tiap-tiap sesuatu diAlam yang fana’ ini.

10. Hayat . Artinya : Hidup Allah Ta’ala.

Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala . Segala sifat yang ada berdiri pada zat daripada sifat Idrak ( pendapat ) Yaitu : sifat qudrat, iradat , Ilmu , Sama’ Bashar dan Kalam.
11. Sama’ : Artinya : Mendengar Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada Zat Allah Ta’ala. Yaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap yang maujud sama ada yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau yang ada itu harus sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada terhijab (terdinding ) seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak bersuara dan sebagainya. Allah Ta’ala Maha Mendengar akan segala yang terang dan yang tersembunyi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud :
” Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.
( Surah An-Nisa’a – Ayat 148 )
12. Bashar : Artinya : Melihat Allah Ta’ala .
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala wajib bersifat Maha Melihat sama ada yang dapat dilihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat , terang atau gelap , zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan “. ( Surah Ali Imran – Ayat 163 )
13 .Kalam : Artinya : Berkata-kata Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada , yang qadim lagi azali , berdiri pada zat Allah Ta’ala. Menunjukkan apa yang diketahui oleh ilmu daripada yang wajib, maka ia menunjukkan atas yang wajib sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Aku Allah , tiada tuhan melainkan Aku ………”. ( Surah Taha – Ayat 14 ) Dan daripada yang mustahil sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” ……..( kata orang Nasrani ) bahwasanya Allah Ta’ala yang ketiga daripada tiga……….”. (Surah Al-Mai’dah – Ayat 73). Dan daripada yang harus sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu perbuat itu”. (Surah Ash. Shaffaat – Ayat 96). Kalam Allah Ta’ala itu satu sifat jua tiada berbilang. Tetapi ia berbagai-bagai jika dipandang dari perkara yang dikatakan Yaitu :
1.      Menunjuk kepada ‘amar ( perintah ) seperti tuntutan mendirikan solat dan lain-lain kefardhuan.
2.      Menunjuk kepada nahyu ( tegahan ) seperti tegahan mencuri dan lain-lain larangan.
3.      Menunjuk kepada khabar ( berita ) seperti kisah-kisah Firaundan lain-lain.
4.      Menunjuk kepada wa’ad ( janji baik ) seperti orang yang taat dan beramal soleh akan dapat balasan syurga dan lain-lain.
5.      Menunjuk kepada wa’ud ( janji balasan siksa ) seperti orang yang mendurhaka kepada ibu & bapak akan dibalas dengan azab siksa yang amat berat.
14. Kaunuhu Qadiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Qudrat.
15.Kaunuhu Muridan : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala , tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Iradat.
16.Kaunuhu ‘Aliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat ‚Ilmu.
17.Kaunuhu Hayyun : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Hayat.
18.Kaunuhu Sami’an : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Sama’.
19.Kaunuhu Bashiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Bashar.
20.Kaunuhu Mutakalliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Kalam.